Nih, Untuk Yang Suka Ngomong 'Minal Aidin'

Bulan Ramadhan telah berlalu, Bulan Syawal pun datang. Di bulan inilah umat muslim merayakan hari raya Lebaran. Saat malam takbiran, saya mendapat banyak sekali SMS (well, ga banyak 'banget' sih, tapi lumayan banyak) berisi permohonan maaf. It's good. Saya senang jika lebaran ini dijadikan ajang meminta maaf. Meski demikian, minta maaf gak harus pas Lebaran aja ya, hehehe :D

Dan ada lagi yang cukup menganggu saya saat membaca SMS minta maaf atau mendengar ucapan maaf pas lebaran atau melihat TV dan media lainnya melakukan kesalahan dalam mengartikan 'Minal Aidin wal Faidzin'.


Apakah salah jika kita mengucapkan minal aidin wal faidzin? Tidak! Tidak salah. Tetapi yang salah adalah jika kita mengartikan frasa tersebut menjadi: mohon maaf lahir dan batin.

Apakah itu salah? Jelas! 

Perlu diketahui bahwa kalimat minal ‘aidin wal faizin tadi merupakan penggalan dari sebuah do’a untuk seseorang ketika selesai menunaikan ibadah puasa yaitu, “Taqabbalallahu minna wa minkum wa ja’alanallahu MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN”. Artinya, “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang Aku dan kalian telah lakukan. DanSEMOGA KITA TERMASUK (ORANG-ORANG) YANG KEMBALI (KEPADA FITRAH) DAN (MENDAPAT) KEMENANGAN”.

Nah, coba perhatikan kalimat di atas yang dicetak tebal dan memakai huruf kapital, tentunya BEDA MAKNA dengan ungkapan maaf lahir batin.

Jadi pemakaian bahasa arab yang lebih tepat salah satu contohnya adalah “Assalukal afwan zahiran wa bathinan”. Atau jika belum terlalu fasih, penyampaian kata maaf dalam bahasa Indonesia tidaklah dilarang. Asalkan itu tadi, jangan sampai terjadi lagi salah persepsi kalau sebenarnya minal ‘aidin wal faizin artinya BUKAN mohon maaf lahir dan batin.

Selamat Idul Fitri 1433 H, maafkan saya dengan setulus-tulusnya. :)

------------------------------------
sumber: http://bahasa.kompasiana.com/2012/08/19/salah-kaprah-ucapan-minal-aidin/


Comments