Pengarang: Dan Brown
Penerbit: PT Serambi
Ilmu Semesta
Tebal: 600 halaman
Terbit: 25 Mei 2005
NSA, National Security
Agency dicekam oleh teror. NSA disandera. Bukan oleh bom, senjata, ataupun
rudal, melainkan oleh sebuah kode. Kode yang diberi nama Digital Fortress—Benteng Digital itu tidak bisa dipecahkan. Sebuah
alogaritma yang mustahil.
TRANSLTR, sebuah
komputer super canggih seharga 1,9 miliar dolar yang dapat memecahkan kode
apapun dalam waktu cepat pun kini membuat orang-orang NSA kecewa. Waktu terlama
yang dibutuhkan TRANSLTR untuk memecahkan kode adalah tiga jam. Itu pun
merupakan tes diagnostik dan hal-hal rumit lainnya. Tetapi kini mereka
tercengang. Run-Monitor menunjukkan, TRANSLTR telah berusaha memecahkan kode
itu…selama 18 jam, dan belum berhasil.
Trevor Strathmore, wakil
direktur NSA mengundang Susan Fletcher, salah satu kepala NSA untuk memecahkan
sandi ini. Mereka sudah mengetahui, bahwa Ensei Tankado-lah yang ada di balik
semua ini. Pria Jepang yang pernah masuk lalu keluar dari NSA itu kembali untuk
meneror. Ia mengancam akan menyebarkan alogaritma tak terpecahkan ini jika NSA
menyembunyikan masalah TRANSLTR ini dari publik.
Mereka ingin berunding
dengan Ensei Tankado. Tetapi itu tidak bisa. Tankado telah meninggal…karena
serangan jantung.
Tokoh-tokoh
bermunculan, alur-alur terus berkelok-kelok. Musuh yang sebenarnya, dan kawan
yang sebenarnya. Hitam dan putih bercampur menjadi abu-abu. Selisih paham
antara privasi individu dan keamanan nasional. NSA terancam. Jika
alogaritma ini tersebar luas ke publik, maka kode yang mustahil dipecahkan akan
menjadi kode standar dan menyulitkan NSA dalam memecahkan sandi para penjahat.
Tanpa sepengetahuan
Susan, Strathmore memerintahkan David Becker, tunangan Susan, untuk pergi ke
Spanyol mendapatkan kode pembuka Benteng Digital milik Ensei Tankado. David
Becker bertemu banyak orang pada perjalanannya, mulai dari anak muda pemabuk
bernama Two-Tone, sampai pembunuh bernama Hulohot.
Nyawa dipertaruhkan,
kehormatan menjadi perjudian, cinta harus direlakan, untuk dua kata: Keamanan
Nasional. Dapatkah Susan, Strathmore,
David, Chartrukian, Fontaine, dan yang lainnya berhasil mengamankan negara?
Novel yang ditulis oleh
Dan Brown ini menurut saya menegangkan. Mengkombinasikan teknologi dengan
thriller, novel ini membuat pembaca tersadar bahwa terkadang privasi individu
harus dikorbankan demi keamanan negara. Selain itu, kini kita tahu, bahwa
privasi itu sudah tidak ada lagi.
Dalam pendapat saya, alur
cerita novel ini membuat kita terus menebak-nebak. Menebak, siapakah si jahat?
Siapakah si baik? Apa tujuan si jahat? Apa tujuan si baik? Semuanya
dicampuradukkan dengan sangat canggih oleh Dan Brown.
Bagi Anda yang suka
dengan kode-kode, cerita detektif, ataupun bacaan mengenai teknologi, saya
menyarankan buku ini untuk Anda baca.
Salam tanpa lilin, Phoenix Writer…
Comments
Post a Comment