Proyek ini dijuluki Project Glass yang akan menciptakan kacamata Augmented Reality(AR). Google menjanjikan, kacamata ini bisa melakukan banyak hal (multi-tasking) seperti sebuah smartphone.
Sejak awal April lalu, Google telah memamerkan proyek kacamata pintar masa depan, yang disebut Project Glass. Untuk menjadi bagian kekayaan intelektual perusahaan, Google pun mematenkan desain produk tersebut.
Apa itu Augmented Reality?
Augmented Reality adlah teknologi yang akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer sehingga kita dapat melihat, mendengar, merasa dan mencium.
Augmented Reality akan mengubah cara kita memandang dunia atau setidaknya cara penggunanya melihat dunia. Bayangkan diri Anda berjalan atau mengemudi di jalan, dengan Augmented Reality, elemen-elemen digital grafis akan muncul di bidang yang Anda pandang, seperti pada kacamata atau pada kaca depan mobil Anda.
Perbedaan antara Virtual Reality dan Augmented Reality
Kembali ke masalah Google. Perusahaan mesin pencari terbesar di internet ini memanfaatkan teknologi augmented reality. Proyek yang awalnya hanya sebuah konsep ini lantas diwujudkan dengan proyek nyata. Google mematenkan produk tersebut pada US Patent & Trademark Office, Patent Full Text and Image Database melalui dokumen 1, 2, dan 3.
Sebelumnya, salah seorang pendiri Google, Sergey Brin, mengenakan prototipe kacamata pintar di sebuah acara amal pada awal April 2012.
Setelah Brin, sekarang giliran Sebastian Thrun yang pamer kemampuan kacamata pintar. Pendiri sekaligus kepala Google X -- yang bertanggung jawab atas Google Project Glass -- ini memamerkan foto hasil jepretan kamera yang ada di kacamata pintar Google.
Dalam sebuah video konsep berjudul "Project Glass: One day..." yang dirilis Rabu (4/3/2012), Google menunjukan bagaimana kacamata pintar mampu memotret, menunjukan arah melalui Google Map, check-in lokasi, membuat jadwal janji, bahkan melakukan video chatting.
Ya, semua semua aktivitas itu akan muncul di lensa kacamata, tepat di depan mata penggunanya. Desain kacamatanya pun dibuat trendi.
Namun, perusahaan raksasa mesin pencari ini belum memberi bocoran mengenai fiturnya dan bagaimana cara mengontrolnya, karena Google ingin menampung saran dari semua orang yang peduli dengan proyek ini.
"Kami mengumumkan proyek ini sekarang, karena kami ingin menjalin komunikasi dan menerima masukkan berharga dari Anda semua," tulis Babak Parviz, Steve Lee dan Sebastian Thrun pada halaman Project Glass di Google+.
Belum ada kepastian juga apakah kacamata ini akan menggunakan sistem operasi Android, seperti kacamata pintar Moverio BT-100 yang telah dirilis Epson.
Untuk mengetahui proyek macam apa yang sedang dikerjakan Google, silakan tonton video konsepnya di sini.
Ya, semua semua aktivitas itu akan muncul di lensa kacamata, tepat di depan mata penggunanya. Desain kacamatanya pun dibuat trendi.
Namun, perusahaan raksasa mesin pencari ini belum memberi bocoran mengenai fiturnya dan bagaimana cara mengontrolnya, karena Google ingin menampung saran dari semua orang yang peduli dengan proyek ini.
"Kami mengumumkan proyek ini sekarang, karena kami ingin menjalin komunikasi dan menerima masukkan berharga dari Anda semua," tulis Babak Parviz, Steve Lee dan Sebastian Thrun pada halaman Project Glass di Google+.
Belum ada kepastian juga apakah kacamata ini akan menggunakan sistem operasi Android, seperti kacamata pintar Moverio BT-100 yang telah dirilis Epson.
Untuk mengetahui proyek macam apa yang sedang dikerjakan Google, silakan tonton video konsepnya di sini.
Comments
Post a Comment