Intinya, dia menyatakan bahwa yang dikatakan oleh
para motivator atau orang-orang lainnya mengenai bahwa kita hanya menggunakan
otak beberapa persen saja itu salah. Ulasan yang dia berikan hebat. Tetapi saya
mau menjelaskan sedikit di sini mengenai pembantahan yang ia buat.
Jika kalian telah membaca postingan sahabat saya
itu, Anda akan berpikir mereka yang mengatakan bahwa kita hanya memakai otak
beberapa persen saja itu salah. Tetapi ‘menurut saya’, yang mereka katakan
tidaklah seratus persen salah.
Saya ingin meluruskan masalah yang bengkok ini.
Begini, pendapat kawan saya itu benar. Tidak salah.
Kita memang akan jatuh lumpuh jika 90% otak kita tidak terpakai. Seluruh otak
kita memang dipakai, digunakan, dan bekerja setiap saat, bahkan mungkin saat
tidur.
Fungsi otak bagi manusia sangatlah penting. Otak
yang mengatur seluruh aktifitas tubuh kita. Jika kita dapat melihat, bernafas,
berjalan, dan berbicara serta mendengar pada waktu yang sama, itu artinya otak
kita bekerja. Dan tidak mungkin otak kita yang bekerja itu hanyalah 10% saja.
Tetapi sesungguhnya, yang dimaksudkan oleh para
motivator2 itu bukanlah bagian otak yang
bekerja. Saat para orang-orang itu berkata bahwa kita memakai otak hanya
10% saja, yang dimaksud adalah potensi
otak.
Mungkin Anda agak sedikit bingung. Tetapi biar saya
jelaskan.
Saya beri contoh Anda sedang mentoring mobil yang
mogok. Apakah Anda akan mendorongnya dengan satu tangan? Tentu tidak. Anda
pasti menggunakan seluruh tangan yang anda miliki. Tetapi jika Anda
sedang malas, apakah Anda akan menggunakan seluruh
tenaga yang Anda miliki?
Oke, saya berikan contoh lain.
Jika tiba-tiba Anda diancam bermain sepak bola oleh
seseorang yang ingin membunuh orang tua Anda, apakah Anda akan bermain sepak bola? Jawabannya: ya. Tetapi, jika Anda memang
tidak mahir bermain sepak bola, apakah Anda akan bermain dengan permainan yang maksimal?
Kita mungkin memang menggunakan seluruh otak kita. Tetapi kita tidak menggunakan seluruh potensi otak kita.
Nah, itu tadi menurut saya. Maaf jika ada kesalahan
atau kekeliruan. Thank you Juang, untuk ulasannya, maaf jika saya salah.
Comments
Post a Comment