Apa itu kentut? Kentut (dalam bahasa Inggris: Fart) merupakan sebuah singkatan dari:
Fearless Art
of Remorseless
Technique
Yang mana jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia
akan menjadi:
“Seni yang Berani untuk Tekhnik yang Kejam.”
Maaf, tulisan di atas tidak ada maksud apa-apa.
Hanya sedikit joke. Oke, kembali ke
topik. Mengapa orang membenci para Fartist (baca: tukang kentut)? Orang bilang
mereka terganggu, dan ada juga yang bilang itu tidak sopan. Saya ingin
bertanya? Faktor apa yang dapat mengategorikan sesuatu itu sopan atau tidak?
Atau, sesuatu apa yang dapat dikategorikan melanggar etika?
Menurut saya, sesuatu yang melanggar etika adalah
sesuatu yang mengganggu. Lantas, apa yang mengganggu dari kentut? Bagi saya,
satu-satunya yang mengganggu dari kentut adalah baunya! Ya, itu sedikit mengganggu walaupun menurut saya itu
wajar-wajar saja. Jadi, saya merasa paham jika orang terganggu dengan bau
kentut.
Tetapi, yang membuat saya gusar adalah, orang
menganggap bahwa bunyi kentut itu mengganggu. Apanya yang mengganggu? Kalau
kentut kita bunyinya kayak suara saya, itu baru mengganggu. Tapi bunyi ini toh
tidak berbau. Lantas apa yang bikin Anda gusar?
Meminjam kata-katanya Abang Higa dalam videonya yang
berjudul: Off The Pill – Farts.
“I don’t see why there’s such a big deal about
farts. When I fart, people like, ‘Ugh, stop farting’, ‘It’s disguting’, ‘It’s
immature’. Well, they’re the immature because farting is natural poses of life.
You don’t see me going up to the people telling them to stop breathing because
because they’re breath is stink. I mean, what’s the different?”
Yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia akan
menjadi:
“Aku tak tahu mengapa kentut menjadi masalah besar.
Saat aku kentut, orang-orang berkata, ‘Berhenti kentut’, ‘Itu menjijikan’,
‘Dewasa dikit dong’. Menurutku, mereka yang kurang dewasa karena kentut adalah
kejadian yang alami. Kau pasti tak pernah melihatku bilang ke orang untuk
berhenti bernafas karena nafasnya bau. Maksudku, apa bedanya?”
Off The Pill - Farts (Video)
Kalau dipikir-pikir (sebagai seorang fartist), itu
benar adanya. Kalau kita bilang, “Jangan kentut dong!” ke orang yang kentutnya
bau, maka seharusnya wajar jika saya bilang, “Jangan ngeluarin keringat dong!”
ke orang yang bau ketek.
Menurut saya, ini adalah sebuah doktrin! Doktrin
(bukan Daktarin) yang telah ditanamkan ke otak kita semenjak kecil. Doktrin
yang mengatakan bahwa kentut itu gak sopan! Sesuatu yang tidak biasa akan
menjadi biasa jika dilakukan atau terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Contoh paling dekat adalah mengetik SMS. Awalnya,
kita tidak biasa dan canggung dalam mengetik SMS. Tapi lihat sekarang! Kita
bahkan dapat mengetik SMS dengan benar dengan cepat dan bahkan hanya dengan
menggunakan jari!
Dan begitulah. Mari kita biasakan tidak mengucilkan
(apalagi mencambuk) orang-orang yang kentut. Kentut itu menghibur kan? (menurut
lo?_-)
Bayangkan jika di dunia ini gak ada kentut! Dart Gun
yang dipesen ama Gru mau dilawakin jadi apa? Video Nigahiga bakal berkurang
satu! Jumlah post saya juga pasti berkurang satu! Dan yang paling penting,
kurang meriah kalo dulu di 8C gak ada yang nyuruh saya ke ruang BK!
Intinya, semua hal itu ada sisi baik dan sisi
buruknya. Jika kentut itu sisi buruknya adalah bau, maka sisi baiknya adalah
film Despicable Me bisa rampung. Gak ada hal yang baik atau buruk doang. Semua
itu bagaikan Zetsu. Ada putihnya ada itemnya. Dan, seperti Zetsu, berarti
semuanya adalah tumbuhan Venus....penyebar spora…...pengisap cakra….. Yaaa lupakanlah!!
Wallahu’alam.
Salam Fartist (Fearless Artist)
Comments
Post a Comment